Friday, October 7, 2011

GINJAL






Hai teman... waktu senin malam kemaren, aku sama temen aku beli nasi goreng di tukang nasgor deket rumah. Ada salah satu pembeli yang bertanya "Istrinya udah sembuh , Mas?" "Belum mbak, masih pengobatan rawat jalan.." katanya.


Aku bertanya "emang istrinya sakit apa pak?". "Bocor ginjal, Neng," katanya.
Kasihan ya teman. Spontan aku teringat Alhmarhum Bapak aku, Beliau meninggal karena menderita Komplikasi dan Gagal ginjal. "Tapi bocor ginjal itu ngga disuruh cuci darah kaan pak?" "Amit-amit neng kalo cuci darah saya takut dengernya juga, saya percaya ini masih bisa diobati kok.. setiap penyakit pasti ada obatnya.. "


Ginjal itu apa sih?
Fungsinya apa?







MENGENAL GINJAL DAN PENYAKIT-PENYAKIT GINJAL

Apa dia Ginjal ?

Ianya adalah sepasang organ kembar terletak sebelah menyebelah menyebelah tulagn belakang bawah sedikit kepada rangka tulnag rusuk. Ianya menjalankan fungsi terpenting seperti berikut :-

1) membersihkan bahan dan cecair berlebihan dari dalan darah

2) menapis darah, menyimpan setengah-setengah kompaun dan membuangkan yang lain

3) menolong memperbetulkan tekanan darah, menentukan bilangan sel darah dan kesihatan tulang-tulang

Apakah yang akan terjadi apabila Ginjal musnah ?

Badan tidak berupaya menolak keluar air secukupnya, garam dan lain-lain bahan. Jumlah air di dalam badan bertambah dan tisu-tisu membengkak (OEDEMA). Persebatian cecair dalam badan berubah dengan pesat sehingga menjadikan ia begitu Abnormal dan kematian akan berlaku kecuali jika pengubatan secara �dialisis dijalankan.




Fungsi ginjal sebagai organ tubuh sangat vital, seperti menyaring darah, menghasilkan hormon, menjaga keseimbanganasam basa, dan sebagainya. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira 11x7x6 cm ini dapat terganggu oleh berbagai hal yang akan memicu penyakit ginjal, mulai dari infeksi hingga pada tidak berfungsinya ginjal atau yang biasa kita sebut gagal ginjal.
Beberapa orang yang lahir dengan 1 ginjal, masih bisa hidup seperti layaknya orang normal. Namun, jika kedua fungsi ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi penderita yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik / gagal ginjal.


ginjal kayak gimana??




**Penyakit-Penyakit Ginjal:



Apakah penyakit-penyakit ginjal ?

Penyakit ginjal tidak hanya satu jenis. Bahkan terdapat Berbagai-bagai penyakit yang berbeza mengikut kompenan ginjal yang terlibat. Penyakit ginjal termasuk :-

1. infeksi saluran kencing
2. saluran kencing tersenkat, misalnya batu dalan ginjal, cysts dan lain-lain
3. tekanan darah tinggi (hypertension)
4. Glomerulonephritis
5. Nephrosis
6. Lain-lain, misalnya kencing manis, kerosakan akibat kimia toksik tertentu seperti dadah dan lain-lain.

Tanda- tanda amaran penyakit ginjal

1. kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing
2. kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam
3. mengeluarkan kencing berdarah
4. bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak
5. kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)
6. tekanan darah tinggi.

Jika terdapat tanda-tanda ini minta nasihat doktor anda. Setengah penyakit ginjal menyerang tanpa apa-apa tanda, oleh itu pastikan kencing anda diperiksa tiap-tiap tahun.

MENGENAI BATU KARANG (BUAH PINGGANG) DALAM GINJAL

Apa dia Batu karang dalam Ginjal?

Batu yang terdapat dalam ginjal atau lebih dikenali dengan "Buah Pinggang" terjadi dari tumbuhan kristal halus dari beberapa jenis kimia. Kimia yang paling lumrah adalah kalsium oxalat, kalsium pospat dan yang kurang dikenali ialah asid uric, cystine dan magnesiam pospat ammonia.

Saiz batu karang ini ada yang halus seperti pasir dan boleh jadi sebesar bola golf. Kebanyakkan batu tumbuh membesar dalam ginjal, kemudian bergerak ke bawah ke dalam saluran kencing dimana ianya menjadi bertambah besar.

Kesulitan akan timbul apabila batu-batu menjadi terlalu besar yang mengakibatkan ganguan kepada perjalanan aliran air kencing. Ini boleh membawa kepada penyakit dimana kuman-kuman akan merebak. Gangguan dan/ atau perebakan kuman itu akan mengakibatkan kerosakan ginjal, jika tidak diubati segera.

Adakah batu dalam ginjal penyakit biasa ?

Kejadian batu dalam ginjal ini adalah masalah biasa dalam saluran kencing. Adalah dianggarkan bahawa satu hingga lima peratus dari jumlah penduduk akan mengalami kejadian batu dalam ginjal ini pada sesuatu ketika dalam hidupnya.

Sesetengah orang mengalami kejadian batu karang hanya sekali, kemudian pulih dan tidak berulang lagi. Dalam kebanyakkan kes batu dalam ginjal adalah penyakit berpanjangan seumur hidup.



Bocor Ginjal

Berbicara mengenai kelainan ginjal, masyarakat lebih akrab dengan istilah batu ginjal dan gagal ginjal. Istilah ginjal bocor masih asing di telinga awam. Tntu saja kondisi ini patut diwaspadai.

Rudi, ayah satu anak, panik ketika Aldi, buah hatinya, terlihat bengkak pada bagian muka, kaki, dan tangannya. Saat itu Aldi merintih kesakitan akibat tidak bisa buang air kecil. "Setelah saya lihat, buah zakarnya ternyata juga bengkak," ucap Rudi.

Rudi lalu membawa anak semata wayangnya ke dokter umum dekat rumah. Oleh dokter, ia disarankan melakukan tes labotarium di rumah sakit. "Ketika Aldi dites, pikiran saya sudah macam-macam. Jangan-jangan dia kena penyakit berat," ungkapnya.

Hasil tes dan menyatakan Aldi mengalami ginjal bocor. "Jelas saya kaget. Apa itu ginjal bocor? Ginjal anak saya bolong atau bagaimana? Kenapa itu bisa terjadi? Dan banyak lagi pertanyaan lain di pikiran saya," tutur Rudi.

Setelah menjalani rawat inap beberapa hari, Aldi diperbolehkan pulang. "Tetapi, dia tetap harus kontrol ke dokter tiap satu minggu sampai sembuh benar," tuturnya.

Keluarnya protein

Menurut Dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD, KGH, ahli ginjal dari RS PGI Cikini, istilah ginjal bocor disebut sindrom nefrotik dalam dunia kedokteran. Artinya, kumpulan gejala yang menyangkut kerja organ ginjal. "Istilah ginjal bocor bukan berarti terdapat lubang pada ginjal, sehingga menyebabkan kebocoran," katanya.

Lalu, mengapa disebut ginjal bocor? "Ini untuk menggambarkan bocor atau keluarnya protein (albumin) dari dalam tubuh melalui air kencing (urin)," jawabnya.

Dalam keadaan normal, ginjal bekerja sebagai penyaring, sehingga protein tidak bisa keluar dari tubuh. Jika tubuh banyak mengeluarkan protein, otomatis kadar protein dalam tubuh pun menurun.

"Sifat albumin adalah menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah. Ketika tubuh kekurangan albumin, cairan mudah merembes keluar dari pembuluh darah, menyebabkan tubuh membengkak," sebut Direktur RS PGI Cikini ini.

Jika sudah demikian, tubuh akan melakukan penyesuaian karena kekurangan albumin. Salah satunya dengan memecah lemak dari seluruh tubuh, sehingga membuat kadar kolesterol naik.

"Jadi, gejala utama sindrom nefrotik atau ginjal bocor ini ada empat. Keluarnya protein melalui urin, kekurangan kadar albumin, tubuh bengkak, dan meningkatnya kadar kolesterol," katanya.

Tubuh bengkak

Keluarnya protein melalui urin ini dikarenakan sifat membran (lapisan) yang bekerja sebagai penyaring telah berubah. Yang perlu diingat, sifatnya tidak melemah, hanya berubah karena suatu sebab.

Dr. Tunggul membagi penyebab berubahnya sifat lapisan penyaring tersebut menjadi dua golongan besar. Yang pertama karena ada sesuatu di organ ginjal. Kondisi ini disebut penyakit ginjal primer. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi.

Kedua, karena penyakit nonginjal, tetapi melibatkan organ ginjal. "Misalnya, penyakit yang berkaitan dengan kekebalan tubuh seperti lupus, diabetes, bahkan malaria pun bisa," ucapnya.

Yang perlu ditekankan, lanjutnya, sindrom nefrotik ini berbeda dengan gagal ginjal. Gagal ginjal berkaitan dengan fungsi ginjal, sedangkan sindrom nefrotik berkaitan dengan saringan ginjal. "Bisa saja seseorang mengalami sindrom nefrotik, tetapi fungsi ginjalnya masih normal. Meski demikian, gagal ginjal dapat berpengaruh terhadap penanganan sindrom nefrotik," papar Dr. Tunggul.

Untuk menentukan apakah seseorang mengalami ginjal bocor, dapat diketahui melalui tes labotarium. Hal ini diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Salah satu gejala ginjal bocor adalah membengkaknya tubuh. Meski begitu, tubuh bengkak belum tentu disebabkan oleh ginjal bocor.

Diagnosis awal paling mudah dilakukan melalui tes urin. Jika terdapat kadar protein yang tinggi dalam urin, perlu dilakukan penanganan lanjutan..

Obati penyebabnya

Penanganan masalah ginjal bocor sebenarnya cukup sederhana. "Obati saja penyebabnya. Jika disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh, perbaiki kekebalan tubuhnya. Jika disebabkan infeksi, obati infeksinya. Dan jika disebabkan oleh penyakit gula, perbaiki kadar gulanya," ungkapnya.

Adapun tindakan penunjang yang dapat dilakukan antara lain dengan membuang kelebihan cairan dalam tubuh pasien. Bisa juga dengan memberi obat penurun kolesterol jika kadar kolesterol sudah jauh melebihi batas normal.

Masalahnya, dijelaskan Dr. Tunggul, kadang sindrom nefrotik yang disebabkan penyakit gula baru diketahui ketika sudah memasuki tahap lanjut. Jadi, andai penyakit gulanya dapat diobati, kemungkinan ginjal tetap rusak sangat besar. Hal ini juga yang memengaruhi kesembuhan pasien.

Ia juga menjelaskan, bisa terjadi kasus pasien dengan gejala yang sama, tetapi penyebabnya beda. Penyebab berbeda ini yang membuat mengapa pasien A bisa sembuh total, sedangkan pasien B hanya sembuh sebagian, atau bahkan tidak sembuh sama sekali.

Karena itu, Dr. Tunggul berpesan, lebih baik mencegah penyakit daripada mengobatinya. "Caranya bisa dengan membatasi asupan gula. Meski saat ini asupan gula tidak berpengaruh langsung ke ginjal, jika sudah kena diabetes nantinya bisa menghambat proses penyembuhan kalau terkena sindrom nefrotik," ujarnya.

Bila Dialami Ibu Hamil

Perempuan yang sedang hamil juga bisa terkena ginjal bocor. Sindrom nefrotik ini bisa terjadi karena banyak hal. Ada kasus seorang ibu hamil mengalami keguguran akibat sindrom nefrotik.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD, KGH, ahli ginjal dari RS PGI Cikini, Jakarta, menyatakan bahwa penderita sindroma nefrotik akan mengalami kekurangan kadar protein dalam tubuhnya.

"Secara logis, pada orang yang tidak hamil saja hal tersebut bisa merugikan tubuh. Apalagi pada orang hamil yang butuh nutrisi dan protein dalam jumlah banyak? Jika ibu hamil kekurangan protein, otomatis asupan nutrisi ke janin berkurang. Maka itu, risiko keguguran sangat besar," ujarnya.

Meski demikian, ia tidak sependapat jika sindrom nefrotik yang menyebabkan keguguran janin. "Sebenarnya yang memicu keguguran adalah penyakit penyebab sindrom nefrotik. Bukan sindrom nefrotiknya. Karena ginjal bocor bukan penyakit, melainkan kondisi yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau hal lain," sebut Dr. Tunggul.

Karena itu, ia menyarankan untuk mencari penyebab pasti dari sindrom nefrotik tersebut. Sayangnya, gejala ginjal bocor ini seringkali terlewatkan pada ibu hamil. Ini disebabkan oleh bertambahnya berat badan wanita ketika mengandung. Jadi, salah satu gejala ginjal bocor, yaitu tubuh membengkak, sering tidak diperhatikan.



**Gagal Ginjal



Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

A. Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal

Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik.




sumber:


No comments:

Post a Comment

Please keep our comment polite :)

Contributors