Monday, August 6, 2018

Tiga Generasi

Assalamu’alaikum Warohmatullohiwabarokaatuuh..
Selamat malam pembaca,
BTW ini Bekasi lagi dingin-dinginnya, Brrr.. Padahal musim kemarau, hujan sudah lama tak nampak. Pertama-tama aku turut berduka atas gempa bumi berkekuatan 7 SR yang melanda Lombok Utara kemarin malam. Semoga korban segera diberi kesembuhan dan korban yang meninggal ditempatkan di tempat terbaik di sisiNya. Untuk keluarga semoga diberikan ketabahan, dan semoga tidak ada lagi gempa susulan. Aamiin.

Senam jari kali ini aku mau cerita kalo adikku yang bungsu dan satu-satunya itu hari kamis besok bakal berangkat ke Asrama IPB untuk melanjutkan studi di IPB jurusan Ilmu Komputer. Beberapa malam aku mikirin apa dia bisa nanti jauh dari orang tua, secara cuma dia yang sekolah SMA-nya ngga melanjutkan tradisi kakak-kakaknya ngekost. Di satu sisi aku juga sedih karena ibu ditinggal lagi, kenapa setelah dewasa anak-anaknya malah menjauh termasuk aku. Lalu ibu bercerita tentang susahnya kehidupan dahulu dari anak pertama sampai anak kedua bagaimana ketika punya keinginan kuat bersekolah. Dari sana aku jadi berpikir..

Saturday, July 14, 2018

Mungkin atau Memang

Hai..
I think it so long time that I don’t post something to this blog. Tulisan kali ini mungkin lebih mirip ke curcol kayaknya. Udah lama ngga senam jari. Bahasanya juga sengaja aku pilih yang santai-santai aja. Tujuannya mungkin lebih ke untuk merasakan manfaatnya yaitu sedikit lega. Menulis itu menenangkan. Ya rasanya saat ini aku lagi butuh nulis aja.

Wednesday, April 18, 2018

Mungkin Aku Cacat Rasa



Aku tidak dapat mendengar
Suara-suara protes bersahut
Mengapa mulut masih tertawa

Memasang wajah penuh canda
Bergelak
Membuat orang lain terpingkal

Sesekali mencerna bahasa isyarat kalbu
Bertopeng muka ceria
Terbahak-bahak palsu
Mungkin aku cacat rasa.

Bekasi, 18 – 4 – 2018

Tuesday, April 17, 2018

SNMPTN 2018

17 April 2018, Hari ini pasti hari yang ditunggu-tunggu banget buat para siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas dan sederajat. Gimana ngga, hari ini jam 17:00 ada pengumuman kelulusan PTN lewat jalur SNMPTN (jalur prestasi atau yang dulu disebut PMDK jalur undangan). Di penerimaan jalur ini biasanya penilaiannya berdasarkan prestasi siswa dan nilai raport semester 1-5. Berarti untuk satu hari ini bukan ditentukan sehari aja, tapi dari awal masuk sekolah sampai ke tingkat tiga. Ada yang bersuka cita karena lulus, ada yang bersedih karena tidak lulus, dan ada yang biasa-biasa saja karena memang tidak daftar.

Bagiku? Aku malah hampir sama sekali tidak mengenal apa itu SNMPTN, PMDK, SMBPTN, UMPTN dan teman-temannya yang lain. Saat hendak lulus yang kupikirkan adalah bagaimana supaya bisa hidup mandiri di usia 17 tahun. Bagaimana? Ya dengan terus mencari informasi lowongan kerja, tetapi sayangnya cuma pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mempekerjakan anak di bawah usia 18 tahun. Tapi akhirnya aku dapat bekerja juga dan loncat-loncat seperti bajing dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Dua kali resign, satu kali habis kontrak, dan satu kalinya lagi masih bertahan sampai sekarang. Aku sama sekali tidak berani bermimpi duduk di perguruan tinggi negeri bahkan keinginan untuk kuliah saja aku kubur dalam-dalam meski pada akhirnya dengan segala keterbatasan aku berhasil juga lulus dari salah satu PTS di Jakarta sambil bekerja di sebuah perusahaan manufaktur sampai sekarang. Meskipun kabar buruknya aku sudah tidak mengerti lagi apa itu cita-cita, passion, dan segala teman-temannya. Aku hanya berbekal ketika kita memilih suatu pilihan yang baik, maka selesaikanlah pilihan itu.

Orang hidup memiliki dua pilihan, realistis atau idealis. Beruntunglah orang yang bisa hidup idealis tetapi kebutuhan realistisnya tercukupi. Tapi hanya orang berani yang memilih hidup idealis dengan segala ketidakmungkinan. Sedang diriku sendiri memilih bisa bertahan hidup meskipun harus mengorbankan apa itu cita-cita dan passion. Aku akui itu terlampau pengecut karena begitu saja mengubur mimpi-mimpi besar sejak aku mengenal apa itu cita-cita. Terkadang terlintas dalam benak, andai dulu aku usaha lebih keras, andai dulu aku lebih percaya jika berusaha kita pasti bisa, mungkin sekarang aku sudah jadi orang, tidak seperti sekarang ini. Tapi toh setiap jalan hidup sebenarnya memiliki hikmah masing-masing. Jika kita selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, maka kita tidak akan bernah belajar apa itu arti keihlasan.

Kabar baiknya untuk yang belum lulus maka janganlah berkecil hati. Masih ada kesempatan SBMPTN beberapa minggu lagi. Sedangkan untuk adik-adik yang masih memiliki mimpi besar, berusahalah dengan keras, berdoalah kepada sang Maha Pengasih tapi setelah itu serahkanlah kembali semuanya kepadaNya. Bagian terpenting dari menjalani kehidupan adalah berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik, tetapi menyerahkan kembali semua urusan kepada yang Maha Kuasa. Dengan begitu, rasa kecewa hanya akan lewat sebentar saja, dalam hal apapun. Saat masuk PTN jalur prestasi, bersyukurlah, karena di luar sana banyak yang menginginkan kelulusan itu tapi masih belum berhasil. Bagi yang belum lulus, bersyukurlah karena masih diberi kesempatan untuk mencoba, di luar sana banyak sekali orang yang tidak berani berangan-angan duduk di perguruan tinggi meskipun swasta. Bahkan banyak sekali yang bermimpipun merasa tak layak. Bagi yang memilih hidup mandiri dengan langsung bekerja sepertiku, bersyukurlah, di luar sana masih banyak orang mencari pekerjaan. Bagi yang masih mencari pekerjaan, bersyukurlah mungkin itu kesempatan untuk sedikit bersantai, diluar sana banyak orang tenggelam dalam kesibukan sampai lupa tidur lupa makan. 

Maka untuk adik-adikku yang belum berhasil jangan patah semangat, anak muda yang baik itu pantang menyerah dan tetap sabar. Terus berusaha tanpa lelah tapi tetap bersyukur menjalani takdir terbaik yang digariskanNya.


Semangat,


Bekasi, 17 April 2018

Monday, April 16, 2018

P a s a r M i n g g u - B e k a s i

Di jejak ini,
Dengan hati rindu, airmata menetes
Kutemui kau dalam pejam mata lelah
Ular raksasa melaju kencang,
Aku di dalamnya.

Menatap lekat jalanan gelap penuh rel,
Bukan sedang mengadu nasib,
Bukan sedang mencari peruntungan,
Bukan mencari berlian yang abstrak,
Karena bukankah berlianku ada padamu?
Di bawah kakimu.

Setiap rindu selalu diuji saat berjauhan,
Diuji setia pada petuah yang banyak orang tinggalkan,
Kami mencari langkah hidup dewasa,
Harus dibayar dalam perihnya kesepian,
Jauh darimu.

Bu,
Yang terperih dari bagian ini adalah menyadari,
Engkau semakin tua dan letih merindu kami,
Kami semakin sibuk,
Namun kau tak pernah lelah berdoa,
Menghangatkan, melindungi, menguatkan langkah.


13 Agustus 2017
20:36


**Memori berdesakan gelantungan di KRL pulang kerja, ngajar bimbel, pulang Bekasi (Cikarang-Kalibata-Bekasi)
     tempat favorit kala pulang malam di KRL, di depan pintu. **

S i l o g i s m e R a n d o m

Bagaimana aku cinta?
Dalam pertidaksamaan tak terselesaikan,
Remah-remah simbol tanpa definisi,
Mengabut mendung di atas kepala

Bagaimana aku rindu?
Sedang kutahu ada yang lebih berhak dirindu
Dialah, sang pencipta rindu.

Bagaimana kumenangis?
Bahkan sejuta benda angkasa saja menurut apa kata takdirnya,
Tak berhak melawan, tak pantas menentang.

Bagaimana aku mencinta, merindu, menangis,
Sosok tanpa nama yang tak pernah kulihat, kukenal, kutemui,
Jika bukan karenaNya
Maka cinta, jika dan hanya jika, kau mencintaiNya.


Bekasi, 2 November 2017

Tuesday, March 27, 2018

Semenjak Ada Gadget


Katanya internet itu memudahkan orang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain faster easier, tapi pada kenyataannya kenapa ya setelah adanya messenger-messenger yang nongkrong di Hape itu quality time kita dengan dunia nyata malah berkurang? Kita? Oke deh mungkin aku aja kali. Berdasarkan pengalaman aku membuka messenger itu walaupun dari orang yang sama rasanya beda dengan sms atau telepon. Aku rasa kalo bener-bener penting orang bakal menghubungi via telpon atau sms lah minimal kalo emang ga ada pulsa. Akan tetapi pulsa yang banyak di era sekarang lebih diprioritaskan untuk membeli  paketan data atau internet dalam bentuk apapun. Dan aku rasa membuka messenger sekalian iseng dan mengobrol walaupun emang cepet koneksinya kadang menyita waktu berjam-jam alhasil keperluan kita untuk face to face jadi terabaikan.

Wisata Kota Tua "Kotu" Jakarta


Wisata Kota Tua “Kotu” Jakarta

Belum ke Jakarta rasanya kalau belum pernah menginjakkan kaki di Kota Tua. Salah satu icon kota Jakarta ini pada masa pemerintahan dulunya merupakan pusat pemukiman penting, pusat kota dan pusat perdagangan sejak abad ke-16. Sekarang Kota Tua ramai menjadi tempat wisata di mana orang-orang bersepeda, wisata sejarah, atau sekedar makan kerak telor dan minum es selendang mayang.


C I R E M A I, Cinta Pertama yang Rumit

Ciremai lagi cerah
Jadi tulisan ini dibuat karena ada temen yang nanyain jalur pendakian ke Ciremai, Kuningan Jawa Barat. Sekilas memori jadi lepas ke penghujung mei 2014. Berbekal libur dari YMMA yang panjang sampai 5 hari dan modal nekat jadilah Aku yang newbie ini, dan tiga temanku yang lain ikut event pendakian bersama gunung Ciremai via jalur pendakian Linggarjati. Jalur pendakian gunung tertinggi di jawa barat ini terbilang terjal. 

Aku yang newbie dan sok-sokan mendaki cuma modal nekat, fisik tidak terlatih, pengalaman apalagi, ibarat menemukan cinta pertama langsung yang rumit jadilah susah move on😂. Htm nya 50ribu dapat kaos dan sertifikat. Tentu saja dengan izin ibuku, merengek-rengek merayu-rayu akhirnya dapatlah izin. Tentunya buat kalian yang mau nanjak prioritaskan izin orang tua, karena kalian ga akan pernah tau apa yang akan terjadi selama kalian di gunung, tanpa doa dari mereka kita cuma butiran rengginang di kaleng khong guan. Akan menyedihkan tentunya jika hanya kabar kita yang pulang tapi orang tua tidak tau menau mengenai keberangkatan kita ke gunung. Yang perlu diingat gunung bukanlah tempat refreshing, ini adalah tentang perjalanan memulai dan berjuang sampai akhir. Sepulang nanti kalian akan jadi manusia baru yang lebih memahami bahwa hidup kalian itu berharga, bahwa keindahan alam tercipta bukan begitu saja, ada Sang Maha Kuasa yang begitu besar kekuasaannya, dan kita semakin merasa kecil kerdil di hadapanNya seperti butiran rengginang tadi. 

Sunday, March 4, 2018

M e m p e r b a i k i P e r a s a a n

Panduan tulisan usang


Aku yakin setiap orang pasti punya cerita. Entah yang dia pendam sendiri, dia renungi, atau dibagikan kepada orang-orang terdekat. Dalam beberapa tahun terakhirpun aku memiliki cerita yang semuanya pasti mempengaruhi diriku yang sekarang.

Apapun itu, setiap hal selalu memiliki makna. Aku mengerti, kini setiap cerita yang kita milikipun ada yang milik kita sendiri dan ada yang berhak diketahui orang lain agar semuanya sama-sama belajar. Tinggal bagaimana memiliki teknik filter yang paling mutakhir di dalam diri, sehingga bisa jadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. 

Karena berbagi bukan hanya masalah uang, berbagi cerita, berbagi kasih sayang itulah cinta, supaya hal menyedihkan yang kita alami takkan kembali terulang di diri orang lain, dan hal yang membahagiakan bisa dimiliki banyak orang.

Aku masih mengingat kata-kata Pak Dosen Matematika Diskrit beberapa semester yang lalu bahwa 
“Hakikat mencintai adalah membiarkan yang menyakitkan berhenti di kita, tidak meneruskannya kepada orang lain.” 
Begitulah, the power of share. Tidak semua hal harus diteruskan, dan tidak semua hal harus dipendam sendirian. Entah bagaimana prosesnya, yang jelas menulis bagiku bisa membuat perasaan menjadi lebih baik. Oke, mulai hari ini aku ingin kembali merunut untaian-untaian tulisan yang sempat aku tinggalkan. Aku ingin berbagi, aku ingin mencintai, aku ingin tersenyum kembali. :)



Bekasi, 4 Maret 2018

Contributors