Hai..
I think it so long time that I don’t
post something to this blog. Tulisan kali ini mungkin lebih mirip ke curcol
kayaknya. Udah lama ngga senam jari. Bahasanya juga sengaja aku pilih yang
santai-santai aja. Tujuannya mungkin lebih ke untuk merasakan manfaatnya yaitu
sedikit lega. Menulis itu menenangkan. Ya rasanya saat ini aku lagi butuh nulis
aja.
Pernah gak sih ngerasain masa di
mana semua hal berasa canggung banget? Kalian ga tau mau ngapain, tapi dengan
diampun kalian merasa salah. Pengennya pergi maen tapi ga tau mau kemana.
Pengennya jalan-jalan tapi gak tau sama siapa. Kalo dari segi kalbu mungkin ini
masa di mana orang sedang jauh dari Tuhan. Yup, emang sih seringnya aku
ngerasain kayak gini kalo lagi menstruasi, di mana segala hal itu rasanya gabut
dan mager, karena muka gak kebasuh air wudhu bisa jadi. Tapi orang-orang di
sisi seberang mungkin akan nyinyir dan berkata “Kenapa sih apa-apa selalu
dikaitin sama agama, itumah elunya aja kali yang lagi kesepian.” Yup ada
benernya juga. Tapi aku gak setuju dengan ketidaksetujuannya mengaitkan segala
sesuatu dengan agama. Karena aku manusia yang beragama dan pastinya percaya
dengan adanya kehidupan setelah mati, maka harus juga aku percaya bahwa apa
yang aku lakukan di saat hidup itu sudah di dalam koridor menuju kehidupan yang
abadi. Jadi segala sesuatunya ya emang selalu ada hubungannya sama sang
pencipta, yang cara untuk meyakininya adalah dengan beragama.
Okelah masalah pembahasan ini
mungkin terlanjur ngawur. Emang kadang isi kepala ini runyam banget sama banyak
hal. Walhasil jadi berbentrokan dan ga ada yang bisa dikeluarin saking ributnya
di dalem keburu meledak. Jadi ini aku pengen ngobrol mungkin intinya. Tapi semakin
tua semakin menuju kedewasaan rasanya ngga setiap orang bisa diajak ngobrol.
Bukan, bukan maksudnya aku mengkastakan orang-orang. Sama sekali bukan. Duh
gimana ya, jadi makin kesini tu makin berasa bahwa kehidupan semua orang itu
menjadi lebih privat. Aku lebih kepada merasa takut mengganggu gitu. Apalagi
kebanyakan orang-orang sudah punya kehidupan keluarganya masing-masing. Dalam
beberapa tahun aja masalah teman-menemani jadi pelik begini ya. Padahal pas
usia mau 24 aja masih santai-santai aja, banyak teman bisa diajak pergi, dan ga
ngerasa canggung kalo mau ngajak siapa-siapa.
Saat kamu banyak yang dirasa,
tapi gak bisa mengeluhkan kemana-mana karena takut dibilang gak dewasa, saat
kamu merasa banyak ingin bicara, tapi takut isi yang kamu bicarakan ngga
terlalu penting bagi pendengar bicaramu, maka di situ kamu hanya bicara dengan
dirimu sendiri. Mungkin ini yang dinamakan kesepian. Sepi karena memang semua
orang mulai pergi meninggalkan hidupmu, tak ada lagi saling sapa seperti dulu,
keingintahuan akan kabar, atau memang hanya perasaanmu saja. Atau juga mungkin
karena terlalu banyak hal instan yang dikonsumsi sehingga kamu ngga lagi
menikmati saat eksklusif bisa sendirian, semua hal jadi terasa mudah
membosankan, dan Atau memang karena kamu
sedang jauh, dari Tuhan?
No comments:
Post a Comment
Please keep our comment polite :)